polres-serkot.id – Razia brutal Brasil tewaskan 132 geng Red Command (Comando Vermelho) di Rio de Janeiro pada 28 Oktober 2025, menjadi operasi paling mematikan dalam sejarah kota. Operasi gabungan polisi dan tentara dalam Complexo da Penha dan Complexo do Alemão menargetkan jaringan narkoba, tapi picu protes atas kekerasan berlebih. Artikel ini bahas razia brutal Brasil tewaskan 132 geng, kronologi, korban, respons, dan dampak 2025.
Kronologi Razia Brutal Brasil
Razia brutal Brasil dimulai dini hari 28 Oktober 2025 di dua favela utara Rio: Complexo da Penha dan Complexo do Alemão. Sebagai contoh, polisi dan tentara (BOPE) serbu, tembak-menembak intens, blokade jalan. Selain itu, geng bakar ban, gunakan drone bom. Dengan demikian, durasi 12 jam. Oleh karena itu, korban awal 60, naik ke 119 (polisi) atau 132 (kantor pembela umum). Akibatnya, 113 ditangkap, 90 senjata dan 1 ton narkoba disita.
Korban dan Jumlah Tewas
Korban tewas 132, mayoritas tersangka geng, 4 polisi. Sebagai contoh, 63-70 mayat ditemukan di hutan dekat favela, diduga eksekusi. Selain itu, warga ratapi jenazah di jalan. Dengan demikian, protes: “Negara datang untuk bunuh, bukan lindungi.” Oleh karena itu, PBB desak investigasi HAM. Akibatnya, kontroversi pelanggaran hak.
Respons Pemerintah dan Gubernur Castro
Gubernur Rio Claudio Castro bela: “Pukulan besar kejahatan terorganisir.” Sebagai contoh, rencanakan 2 bulan, hasil penyelidikan. Selain itu, Presiden Lula terguncang, tak tahu sebelumnya. Dengan demikian, minta klarifikasi federal. Oleh karena itu, laporan awal 119 tewas. Akibatnya, investigasi internal.
Dampak pada Warga dan Komunitas
Dampak: Keluarga ratapi jenazah, blokade jalan. Sebagai contoh, “Claudio Castro assassin” plakat. Selain itu, 30 tahun konflik polisi-geng. Dengan demikian, favela takut. Oleh karena itu, Fogo Cruzado catat 50% tembakan polisi September 2025. Akibatnya, kekerasan berlanjut.
Update Operasi Anti-Narkoba Rio 2025
Update 2025: Razia paling mematikan, 132 tewas, lebih dari 2016 Olimpiade. Sebagai contoh, G20 2024 dan BRICS 2025 picu operasi. Selain itu, Comando Vermelho (30.000 anggota) kuasai favela. Dengan demikian, PBB tuntut investigasi. Oleh karena itu, November lanjut. Akibatnya, HAM prioritas.
Razia brutal Brasil tewaskan 132 geng. Oleh karena itu, pantau investigasi. Sebagai contoh, 63 mayat hutan. Selain itu, Lula terguncang. Dengan demikian, pelanggaran HAM. Akhirnya, Rio tegang!
