Berita Internasional

China Tangkap Pendeta Zion Church: Tuduhan Aktivitas Ilegal

China Tangkap Pendeta Zion Church
0 0
Read Time:3 Minute, 16 Second

polres-serkot.idChina tangkap pendeta Zion Church menjadi sorotan dunia setelah otoritas China menahan pendiri gereja bawah tanah Beijing Zion Church, Jin Mingri, bersama lebih dari 30 pendeta dan anggota pada akhir pekan 10–11 Oktober 2025, atas tuduhan “aktivitas ilegal” dan “penyebaran informasi keagamaan secara ilegal” melalui internet. Oleh karena itu, penangkapan ini, yang terjadi di Beijing, Shanghai, Guangxi, Shandong, Sichuan, Henan, dan Zhejiang, bagian dari tindakan keras terhadap gereja tidak resmi. Dengan demikian, China tangkap pendeta Zion Church ini picu kecaman global, dengan AS dan Amnesty International sebut pelanggaran kebebasan beragama. Selain itu, Zion Church, yang didirikan 2007 dengan 1.500 anggota, tetap aktif daring meski gedungnya ditutup sejak 2018. Berikut kronologi, tuduhan, reaksi, dan implikasi, dirangkum pada 14 Oktober 2025.

1. Kronologi Penangkapan Jin Mingri dan Pendeta Zion Church

China tangkap pendeta Zion Church dimulai Jumat (10/10/2025) malam, saat polisi menggerebek rumah Jin Mingri di Beihai, Guangxi, dan menahannya bersama anggota keluarga. Dengan kata lain, razia serentak di 7 provinsi menangkap 30 pendeta dan staf, termasuk Sun Cong di Beijing, dengan penyitaan komputer dan ponsel. Selanjutnya, polisi tuduh “penggunaan jaringan informasi ilegal” via Zoom dan WeChat. Untuk itu, Grace Jin, putri Jin di AS, konfirmasi ayahnya siap hadapi tuntutan pidana. Oleh sebab itu, 7 pendeta ditahan, 4 dibebaskan pasca-interogasi. Dengan begitu, Zion Church hentikan ibadah luring sementara. Akibatnya, anggota kumpul daring dalam kelompok kecil.

2. Latar Belakang Zion Church dan Peran Jin Mingri

China tangkap pendeta Zion Church menargetkan gereja bawah tanah terkemuka yang didirikan Jin Mingri pada 2007 di Beijing. Dengan demikian, gereja Protestan ini punya 1.500 anggota di 50 kota, dengan 1.000 orang ikut ibadah mingguan. Selanjutnya, pasca-ditutup 2018, Zion Church kembangkan ibadah daring via Zoom dan WeChat, tarik 10.000 pemirsa. Untuk itu, Jin, 56 tahun, jadi simbol perlawanan gereja rumah terhadap kontrol Partai Komunis. Oleh sebab itu, gereja ini tak terdaftar resmi, anggap subversif. Dengan begitu, penangkapan ini lanjutan razia 2018. Akibatnya, Zion Church tetap tumbuh meski tekanan.

3. Tuduhan Hukum dan Larangan Akses Pengacara

China tangkap pendeta Zion Church tuduh Jin dan 7 pendeta “penyebaran informasi keagamaan ilegal” dan “aktivitas takhayul”. Dengan demikian, tuduhan mirip kasus Gao Quanfu (Mei 2025, Light of Zion Church) dan Yang Rongji (Juni 2025, Golden Lampstand Church, 15 tahun penjara). Selanjutnya, polisi larang pengacara temui tahanan di Beihai dan Guangxi pada 13 Oktober pagi. Untuk itu, Grace Jin sebut, “Ayah saya ditahan tanpa alasan jelas, polisi halangi pengacara.” Oleh sebab itu, tuduhan ini ancam hukuman 7 tahun penjara. Dengan begitu, sistem hukum China batasi kebebasan gereja rumah. Akibatnya, Zion Church hadapi risiko pembubaran.

4. Reaksi Internasional dan Komunitas Kristen

China tangkap pendeta Zion Church picu kecaman keras. Dengan demikian, Departemen Luar Negeri AS sebut, “CCP langgar HAM, bebaskan Jin Mingri.” Selanjutnya, ChinaAid laporkan 30 pendeta ditahan, sebut ini “crackdown terbesar sejak 2018”. Untuk itu, Amnesty International bilang, “Penangkapan ini langgar kebebasan beragama.” Oleh sebab itu, Sean Long, pendeta Zion di AS, sebut, “Jin siap hadapi tekanan, gereja tak goyah.” Dengan begitu, di X, #FreeZionChurch tren dengan 100.000 tweet. Akibatnya, tekanan global pada China naik.

5. Implikasi untuk Kebebasan Beragama di China

China tangkap pendeta Zion Church tunjukkan kontrol ketat Xi Jinping terhadap agama. Dengan demikian, sejak 2018, 100+ gereja rumah ditutup, anggota dipaksa registrasi resmi. Selanjutnya, gereja bawah tanah (70 juta umat Kristen) tolak pengawasan Partai, jadi target. Untuk itu, Zion Church, dengan 5.000 anggota daring, ancam tuduhan subversif. Oleh sebab itu, kebebasan beragama di China, meski dijamin konstitusi, dibatasi praktiknya. Dengan begitu, komunitas Kristen pindah ke platform daring. Akibatnya, gereja rumah tetap eksis tapi berisiko.

Kesimpulan China tangkap pendeta Zion Church Jin Mingri dan 30 anggota atas tuduhan aktivitas ilegal via internet, lanjutan razia gereja bawah tanah. Oleh karena itu, Zion Church, dengan 1.500 anggota, hadapi tekanan sejak 2018. Dengan demikian, AS dan Amnesty kecam pelanggaran HAM. Untuk itu, pantau tuntutan pidana. Akibatnya, kebebasan beragama terancam. Bagikan pendapat di komentar!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27