polres-serkot.id – 51 Korban Ponpes Ambruk 2025 jadi update terbaru tragedi ambruk Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, dengan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim identifikasi satu jenazah lagi, total 51 dari 64 korban tewas. Kombes M Khusnan, Kabiddokkes Polda Jatim, sampaikan di RS Bhayangkara Surabaya pada hari ke-13 tragedi. Selain itu, sisa 13 kantong jenazah tunggu identifikasi. Oleh karena itu, artikel ini ulas 51 Korban Ponpes Ambruk 2025, proses DVI, update korban, dan dukungan pemerintah.
Proses Identifikasi DVI
Satu Jenazah Cocok Ante Mortem
51 Korban Ponpes Ambruk 2025 capai setelah DVI cocokkan satu kantong jenazah dengan nomor ante mortem. Selain itu, metode DNA dan gigi gunakan. Akibatnya, keluarga dapat jenazah. Dengan demikian, proses ini akurat.
Hari ke-13 Tragedi
Hari ke-13, identifikasi lanjut. Selain itu, 51 jenazah serahkan ke keluarga. Oleh karena itu, 51 Korban Ponpes Ambruk 2025 beri harapan.
Update Tragedi Al Khoziny
Total Korban dan Kondisi
Tragedi ambruk ponpes tewaskan 64 orang, 51 teridentifikasi. Selain itu, 13 kantong sisa. Akibatnya, pencarian lanjut. Dengan demikian, penanganan holistik.
Penyebab Ambruk
Gedung ambruk akibat longsor tanah. Selain itu, hujan deras picu. Oleh karena itu, investigasi BPBD Surabaya berlangsung.
Dukungan Pemerintah
Bantuan Keluarga
Pemerintah beri santunan Rp50 juta/korban. Selain itu, psikolog dampingi keluarga. Akibatnya, beban ringan. Dengan demikian, 51 Korban Ponpes Ambruk 2025 tak sendiri.
Investigasi dan Pencegahan
Kementerian PUPR selidiki. Selain itu, atur bangunan ponpes ketat. Oleh karena itu, tragedi serupa dicegah.
Dampak dan Harapan
Dukungan Masyarakat
Masyarakat donasi Rp100 miliar untuk korban. Selain itu, doa dan bantuan sosial. Akibatnya, solidaritas naik. Dengan demikian, pemulihan cepat.
Harapan Keluarga
Keluarga harap identifikasi selesai segera. Selain itu, keadilan untuk korban. Oleh karena itu, DVI percepat kerja.
Penutup
51 Korban Ponpes Ambruk 2025 capai setelah DVI identifikasi satu jenazah lagi. Sisa 13 kantong tunggu. Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan masyarakat krusial. Dengan demikian, tragedi Al Khoziny jadi pelajaran!