polres-serkot.id – Pelatih timnas Lebanon, Miodrag Radulovic, mengungkapkan kekhawatirannya menjelang laga melawan Timnas Indonesia pada FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 8 September 2025 pukul 20.30 WIB. Radulovic menyoroti kekuatan skuad Garuda, yang kini memiliki sekitar 10 pemain dari liga-liga top dunia. Artikel ini mengulas analisis Radulovic, persiapan kedua tim, dan implikasi laga, berdasarkan sumber dari CNN Indonesia, Bola.net, dan RCTI+.
Kekuatan Timnas Indonesia yang Mengancam
Radulovic menilai Timnas Indonesia sebagai lawan tangguh karena 10 pemainnya bermain di liga top dunia. “Indonesia mendaftarkan sekitar sepuluh pemain yang aktif di turnamen internasional terkuat. Ini membuat laga sangat berat,” ujarnya, dikutip dari Al Akhbar. Ia kemungkinan merujuk pada Jay Idzes (Sassuolo, Italia), Kevin Diks (Borussia Monchengladbach, Jerman), Miliano Jonathans (FC Utrecht, Belanda), Calvin Verdonk (Lille, Prancis), dan Adrian Wibowo (Los Angeles FC, Amerika Serikat).
Selain itu, Timnas Indonesia menunjukkan performa kuat dengan kemenangan 1-0 atas China dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, Radulovic merancang strategi khusus untuk melawan skuad asuhan Patrick Kluivert, yang mengandalkan gaya permainan agresif dan menekan. Dengan demikian, Lebanon harus bermain disiplin untuk menahan serangan Garuda.
Tantangan Adaptasi Lebanon di Surabaya
Radulovic menyebut perjalanan ke Surabaya penuh tantangan. “Kami menghadapi kesulitan perjalanan, tetapi kami beradaptasi dengan iklim dan perbedaan waktu,” katanya. Meski begitu, ia optimistis timnya dapat tampil maksimal. Laga ini menjadi uji coba terakhir sebelum Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Bhutan pada Oktober 2025 dan play-off Piala Arab melawan Sudan pada November 2025.
Lebanon membawa 23 pemain, termasuk diaspora seperti Gabriel Bitar (York United, Kanada) dan bek Borneo FC, Mohammad Baqer Al-Husseini. Menurut CNN Indonesia, Al-Husseini memberikan wawasan tentang sepak bola Indonesia, membantu strategi The Cedars.
Persiapan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi
Timnas Indonesia memanfaatkan laga ini sebagai persiapan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak. Setelah menang 6-0 atas Chinese Taipei pada 5 September 2025, pelatih Patrick Kluivert kemungkinan menurunkan pemain inti seperti Jay Idzes, Kevin Diks, dan Ragnar Oratmangoen. Menurut Bola.net, formasi 4-2-3-1 dengan Emil Audero sebagai kiper menjadi andalan.
Kluivert juga menguji talenta muda seperti Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra. Dengan demikian, laga ini memperkuat kedalaman skuad Garuda untuk menghadapi lawan kuat di kualifikasi.
Pemain Lebanon yang Perlu Diwaspadai
Radulovic membawa pemain kunci yang dapat mengancam Timnas Indonesia. Menurut Bola.net, kiper Mostafa Matar (nilai pasar Rp6,52 miliar) jago membaca arah bola. Selain itu, kapten Mohamad Haidar dan eks pemain PSS Sleman, Jihad Ayoub, berpotensi mengganggu lini tengah Garuda. Ayoub, yang paham sepak bola Indonesia, menjadi ancaman khusus.
Implikasi Laga bagi Kedua Tim
Laga ini penting bagi kedua tim. Lebanon, peringkat FIFA 112, menggunakan pertandingan ini untuk mengasah strategi jelang Kualifikasi Piala Asia 2027. Sementara itu, Timnas Indonesia, peringkat 117, berpeluang naik peringkat FIFA jika menang, dengan tambahan 5-7,5 poin, menurut Radar Kediri. Oleh karena itu, kemenangan dapat meningkatkan kepercayaan diri Garuda.
Laga ini juga menunjukkan kemajuan sepak bola Indonesia. Pemain diaspora dari liga top Eropa dan Amerika menjadikan Indonesia tim yang disegani, seperti disoroti RCTI+. Selain itu, dukungan suporter di Surabaya dapat memotivasi tim.
Dampak untuk Sepak Bola Indonesia
Kemenangan atas Lebanon dapat memperkuat posisi Timnas Indonesia di panggung internasional. Dukungan ribuan suporter di Stadion Gelora Bung Tomo menambah semangat. Selain itu, performa apik pemain diaspora dapat menarik perhatian klub besar, meningkatkan eksposur sepak bola Indonesia. PSSI juga terus mendorong pengembangan talenta melalui akademi dan pemusatan latihan.
Program Makan Bergizi Gratis 2025 turut mendukung fisik pemain muda, memastikan generasi masa depan lebih kompetitif. Dengan demikian, laga ini menjadi langkah menuju visi Indonesia sebagai kekuatan sepak bola Asia.
Kesimpulan
Pelatih Lebanon Miodrag Radulovic mewaspadai Timnas Indonesia 2025 karena diperkuat 10 pemain dari liga top dunia. Laga FIFA Matchday di Surabaya menjadi ujian bagi Lebanon dan persiapan penting bagi Indonesia menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan strategi matang dan dukungan pemain diaspora, Garuda berpeluang menang. Publik Indonesia perlu mendukung tim untuk meraih prestasi global.