0
0
polres-serkot.id – Pencabutan Visa Petro 2025 oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro, setelah ia ikut demo pro-Palestina di New York pada 26 September 2025, memicu kontroversi global. Petro, yang mengecam genosida di Gaza dan seruan provokatifnya terhadap tentara AS, menanggapi santai sanksi ini. Artikel ini mengulas kronologi, penyebab, dampak diplomatik, tanggapan Petro, dan konteks kesehatan jantung terkait stres diplomatik, berdasarkan data per 28 September 2025.
Kronologi Pencabutan Visa Petro 2025
Pencabutan Visa Petro 2025 terjadi setelah Petro berorasi di demo pro-Palestina dekat markas PBB, New York, pada 26 September 2025. Selain itu, Petro, yang hadir untuk Sidang Umum PBB, menyerukan tentara AS menolak perintah Presiden Donald Trump, menyebutnya “kaki tangan genosida” di Gaza. Untuk itu, Departemen Luar Negeri AS, melalui akun X @StateDept, pada 27 September 2025, umumkan pencabutan visa karena “tindakan provokatif dan menghasut”. Meski begitu, Petro pulang ke Bogotá pada 27 September malam. Oleh karena itu, ia tanggapi santai, klaim punya kewarganegaraan Eropa untuk masuk AS tanpa visa. Dengan demikian, insiden ini picu ketegangan diplomatik.
Penyebab Pencabutan Visa Petro 2025
Pencabutan Visa Petro 2025 dipicu oleh pidato Petro yang anggap AS sebagai pendukung genosida di Gaza. Selain itu, ia serukan pembentukan pasukan global untuk bebaskan Palestina, lebih besar dari militer AS. Untuk itu, AS tuduh Petro hasut kekerasan dengan meminta tentara menolak perintah Trump. Meski begitu, Petro klaim aksinya dilindungi kekebalan diplomatik PBB. Oleh karena itu, Menteri Dalam Negeri Kolombia Armando Benedetti sebut sanksi ini tidak adil, menyinggung perlindungan AS pada Israel, menurut CNN Indonesia lihat detail. Dengan demikian, konflik ini perparah hubungan AS-Kolombia.
Dampak Diplomatik pada Hubungan AS-Kolombia
Pencabutan Visa Petro 2025 perburuk hubungan AS-Kolombia, yang historisnya sekutu erat. Selain itu, Trump coret Kolombia dari daftar sekutu karena isu narkotika, tuding Bogotá tak kooperatif. Untuk itu, Petro balas kritik Trump atas serangan udara di Karibia, sebut anak muda tak bersenjata jadi korban. Meski begitu, Kolombia terpaksa terima deportasi migran AS untuk hindari tarif perdagangan. Oleh karena itu, sanksi visa ini bisa picu isolasi diplomatik Kolombia, menurut Reuters lihat rincian. Dengan demikian, hubungan bilateral terancam.
Tanggapan Petro dan Kolombia
Pencabutan Visa Petro 2025 ditanggapi santai oleh Petro, yang sebut tak butuh visa AS karena status warga Eropa dan ESTA. Selain itu, ia tuduh AS langgar hukum internasional dengan batasi kebebasan berpendapat. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri Kolombia usul PBB pindah markas ke negara netral seperti Doha, Qatar. Meski begitu, Petro tegaskan perjuangannya untuk Gaza, bukan kekerasan. Oleh karena itu, ia serukan proses pidana terhadap Trump atas serangan Karibia, menurut Al Jazeera lihat wawasan. Dengan demikian, Petro pertahankan sikap kritisnya.
Konteks Kesehatan Jantung dan Stres Diplomatik
Pencabutan Visa Petro 2025 tingkatkan stres diplomatik, yang picu hormon kortisol dan risiko jantung, menurut American Heart Association baca juga: Gejala Serangan Jantung Pria Wanita 2025. Selain itu, kenali gejala: nyeri dada pada pria, mual pada wanita. Untuk itu, kelola stres dengan meditasi atau olahraga 30 menit sehari. Meski begitu, konsumsi makanan kaya omega-3 (salmon, chia seeds) dukung jantung, sejalan dengan artikel sebelumnya tentang makanan usus sehat. Oleh karena itu, jaga kesehatan mental di tengah konflik politik. Dengan demikian, tubuh tetap sehat.
Kesimpulan
Heboh! Pencabutan Visa Petro 2025 Gegara Demo Palestina ungkap ketegangan AS-Kolombia akibat pidato provokatif Petro di New York. Selain itu, Petro tanggapi santai, klaim tak butuh visa AS. Untuk itu, Kolombia kritik AS langgar hukum internasional. Meski begitu, hubungan bilateral terancam isolasi. Dengan demikian, Pencabutan Visa Petro 2025 jadi pelajaran tentang diplomasi dan kebebasan berpendapat.
