polres-serkot.id – Parade Militer China pada 3 September 2025 di Beijing menampilkan Xi Jinping, Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, menurut CNN Indonesia. Oleh karena itu, artikel ini mengulas solidaritas ketiga pemimpin, merujuk Kompas dan The Guardian.
Parade Militer China: Puncak Diplomasi
Xi Jinping menyambut Putin dan Kim di karpet merah menuju Tiananmen Square. Selain itu, parade selama 70 menit ini menampilkan pasukan berbaris, lagu patriotik, dan salvo senjata. Dengan demikian, Parade Militer China menegaskan pengaruh geopolitik Beijing, menurut Republika. Misalnya, Xi menegaskan kebangkitan Tiongkok tak terhentikan. Akibatnya, acara ini memperkuat aliansi non-Barat.
Kehadiran Kim Jong Un dan Putin
Kim Jong Un tiba dengan kereta lapis baja, menandai penampilan pertamanya bersama Xi dan Putin, menurut Detik. Oleh karena itu, kehadirannya menunjukkan solidaritas Pyongyang-Moskow-Beijing. Selain itu, putri Kim, Ju Ae, turut hadir, mencuri perhatian dunia. Dengan demikian, Kim memperkuat posisinya di panggung global. Contohnya, Putin memanfaatkan momen ini untuk menentang narasi Barat. Akibatnya, parade ini mengukuhkan aliansi strategis.
Pameran Kekuatan Militer Tiongkok
Beijing memperketat keamanan dengan menutup jalan dan menempatkan tentara di jembatan. Selain itu, Parade Militer China memamerkan rudal anti-kapal, drone bawah laut, dan senjata laser, menurut The Guardian. Oleh karena itu, militer Tiongkok menegaskan peralatan buatan dalam negeri sudah aktif digunakan. Dengan demikian, parade ini menunjukkan kemajuan teknologi militer. Misalnya, pengamat mencatat debut rudal hipersonik. Akibatnya, Tiongkok mengirim sinyal kuat kepada Barat.
Kesimpulan
Parade Militer China memperlihatkan solidaritas Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un, sekaligus memamerkan kekuatan militer Tiongkok. Dengan demikian, acara ini menegaskan aliansi non-Barat. Oleh karena itu, pantau perkembangan geopolitik di Berita Internasional atau Geopolitik Asia.