Pendahuluan
polres-serkot.id – Operasi Pengaruh Greenland memicu ketegangan diplomatik setelah Denmark memanggil Chargé d’Affaires AS, Mark Stroh, pada 28 Agustus 2025, untuk memprotes dugaan upaya AS memengaruhi warga Greenland. Tudingan ini muncul akibat pernyataan berulang Presiden AS Donald Trump yang ingin mencaplok Greenland, wilayah otonom Denmark yang kaya sumber daya, dengan alasan keamanan nasional. Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen menegaskan bahwa campur tangan dalam urusan internal Denmark tidak dapat diterima, seperti dikutip dari BBC News. Oleh karena itu, artikel ini mengulas tudingan Operasi Pengaruh Greenland, respons AS, dan implikasinya bagi hubungan Denmark-AS, dengan referensi dari CNN.
Tudingan Denmark soal Operasi Pengaruh Greenland
Protes terhadap Interferensi Greenland
Kementerian Luar Negeri Denmark memanggil Mark Stroh untuk memprotes dugaan Operasi Pengaruh Greenland. “Kami menolak campur tangan asing,” ujar Rasmussen, seperti dilansir Reuters. Laporan stasiun penyiaran publik Denmark, DR, mengungkap tiga warga AS yang terkait Trump melakukan aktivitas untuk memengaruhi opini publik di Greenland. Akibatnya, Denmark khawatir operasi ini bertujuan mendukung aneksasi AS. Dengan demikian, Operasi Pengaruh Greenland menjadi ancaman serius bagi kedaulatan Denmark.
Selain itu, Rasmussen menyoroti minat asing terhadap Greenland. “Kami tahu Greenland strategis dan kaya sumber daya,” katanya, menurut The Guardian. Oleh karena itu, Denmark meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya pengaruh asing.
Laporan DR tentang Operasi AS Greenland
DR melaporkan bahwa tiga warga AS, diduga terkait Trump, menjalin kontak dengan politisi dan pengusaha lokal di Greenland. Salah satunya mengumpulkan data warga yang pro atau kontra terhadap AS, menurut AP News. Meskipun demikian, DR belum dapat membuktikan adanya perintah resmi dari pemerintah AS. Oleh karena itu, tudingan Operasi Pengaruh Greenland memicu kekhawatiran di Kopenhagen. Selain itu, laporan ini menunjukkan upaya untuk melemahkan hubungan Denmark-Greenland.
Respons AS terhadap Tudingan Denmark
Diplomasi Mark Stroh di Kopenhagen
Kementerian Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa Mark Stroh bertemu dengan Kemenlu Denmark pada 28 Agustus 2025. “Pertemuan ini berlangsung produktif,” ujar juru bicara Kemenlu AS, seperti dikutip ABC News. Pertemuan ini menegaskan hubungan erat antara AS, Denmark, dan Greenland. Namun, AS menolak berkomentar spesifik tentang Operasi Pengaruh Greenland. “Kami tidak mengendalikan tindakan warga sipil,” tegas juru bicara tersebut, menurut The Washington Post. Dengan demikian, AS berupaya meredakan ketegangan diplomatik.
Selain itu, AS menegaskan penghormatan terhadap hak rakyat Greenland untuk menentukan masa depan mereka. Oleh karena itu, pernyataan ini bertujuan menjaga hubungan baik dengan Denmark.
Ambisi Trump dan Ketegangan Diplomatik
Presiden Trump terus menyuarakan keinginannya mencaplok Greenland. “Greenland krusial untuk keamanan AS,” ujarnya pada Januari 2025, seperti dilansir The New York Times. Ia bahkan menyebut opsi militer sebagai kemungkinan, menurut PBS News. Akibatnya, pernyataan ini memicu ketegangan dengan Denmark, sekutu NATO. Oleh karena itu, dugaan Operasi Pengaruh Greenland memperburuk hubungan bilateral.
Konteks Greenland dalam Hubungan Denmark-AS
Status Otonomi Greenland
Greenland, wilayah otonom Denmark sejak 1979, memiliki pemerintahan sendiri, tetapi kebijakan luar negeri dan pertahanan diatur oleh Kopenhagen, menurut Al Jazeera. Dengan populasi 57.000 jiwa, Greenland kaya akan mineral dan strategis di Arktik. Meskipun demikian, jajak pendapat Februari 2025 menunjukkan mayoritas warga menolak bergabung dengan AS, seperti dilansir The Independent. Dengan demikian, Operasi Pengaruh Greenland dianggap upaya melemahkan otonomi mereka.
Selain itu, hubungan Denmark-Greenland berlandaskan kepercayaan. “Kami koordinasikan semua isu dengan erat,” ujar Rasmussen, menurut Fox News. Oleh karena itu, Denmark berupaya melindungi Greenland dari pengaruh asing.
Sejarah Ketegangan dengan AS
Tudingan Operasi Pengaruh Greenland bukanlah insiden pertama. Pada Mei 2025, Denmark memprotes laporan bahwa CIA dan NSA meningkatkan aktivitas intelijen di Greenland, menurut Politico. “Kami tidak memata-matai sekutu,” tegas Rasmussen, seperti dikutip The Guardian. Akibatnya, insiden ini memperkuat kecurigaan Denmark terhadap AS.
Implikasi Operasi Pengaruh Greenland
Dampak pada Hubungan Bilateral
Operasi Pengaruh Greenland mengguncang hubungan Denmark-AS, yang selama ini erat sebagai sekutu NATO. “Ini mengubah dinamika aliansi,” ujar Mikkel Olesen dari Danish Institute for International Studies, menurut Al Jazeera. Oleh karena itu, Denmark harus menyeimbangkan protes dengan menjaga hubungan strategis. Selain itu, Greenland menjadi pusat perhatian global karena sumber daya dan posisinya di Arktik.
Meskipun demikian, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menegaskan penolakan aneksasi. “Greenland bukan untuk dijual,” katanya, menurut BBC News. Dengan demikian, Denmark mempertahankan kedaulatan atas wilayahnya.
Tantangan bagi Masyarakat Greenland
Warga Greenland menghadapi tekanan akibat dugaan Operasi Pengaruh Greenland. “Kami menentukan masa depan sendiri,” ujar Jens-Frederik Nielsen, pemimpin Greenland, menurut Reuters. Selain itu, partai politik lokal mendukung kemerdekaan dari Denmark, tetapi menolak bergabung dengan AS. Oleh karena itu, operasi ini berpotensi memicu perpecahan internal.
Langkah Denmark untuk Melindungi Greenland
Denmark meningkatkan kehadiran dinas intelijennya, PET, di Greenland untuk memantau ancaman pengaruh asing, menurut AP News. “Kami perkuat kerja sama dengan otoritas Greenland,” ujar PET. Dengan demikian, Denmark berupaya melindungi hubungan dengan Greenland dari Operasi Pengaruh Greenland. Selain itu, kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Greenland pada Juni 2025 menunjukkan dukungan Eropa, menurut The Independent.
Penutup
Operasi Pengaruh Greenland mencerminkan ketegangan diplomatik antara Denmark dan AS akibat ambisi Trump mencaplok pulau strategis tersebut. Dengan memanggil Mark Stroh, Denmark menegaskan penolakan terhadap campur tangan asing. Meskipun AS membantah keterlibatan resmi, tudingan ini memperumit hubungan bilateral. Oleh karena itu, Operasi Pengaruh Greenland menyoroti pentingnya kedaulatan dan kerja sama internasional. Dukung kedaulatan Greenland melawan pengaruh asing!