polres-serkot.id – Tabrakan Perahu Nelayan Sultra jadi tragedi laut di perairan Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), tewaskan dua nelayan dan selamatkan satu. Tim SAR gabungan Basarnas Kendari temukan korban terakhir, La Onus (51 tahun), meninggal pada hari kelima operasi SAR. Total korban tewas La Rone (63 tahun) dan La Onus, sementara Muhtari (48 tahun) selamat. Artikel ini ulas Tabrakan Perahu Nelayan Sultra, kronologi, korban, operasi SAR, dan pencegahan.
Kronologi Tabrakan Perahu Nelayan Sultra
Pertama-tama, kecelakaan terjadi pada 18 Oktober 2025 saat perahu nelayan ditabrak kapal tongkang di perairan antara Tampo dan Pulau Renda. Selain itu, perahu rusak berat, dua nelayan hilang, satu selamat. Dengan demikian, Tim SAR gabungan Basarnas Kendari, Polairud, dan nelayan lokal segera beraksi. Oleh karena itu, Tabrakan Perahu Nelayan Sultra picu operasi SAR intensif selama lima hari.
Detail Korban dan Penyelamatan
Selanjutnya, korban tewas adalah La Rone (63 tahun) dan La Onus (51 tahun). Selain itu, Muhtari (48 tahun) diselamatkan segera setelah insiden. Untuk itu, La Onus ditemukan meninggal pukul 06.15 WITA pada 22 Oktober 2025, 5,66 NM barat lokasi kejadian. Dengan demikian, Tabrakan Perahu Nelayan Sultra tewaskan dua orang, satu selamat berkat respons cepat SAR.
Operasi SAR Basarnas Kendari
Lebih lanjut, Kepala Basarnas Kendari Amiruddin konfirmasi penemuan korban terakhir. Selain itu, operasi libatkan tim SAR gabungan dengan kapal dan drone. Untuk itu, cuaca buruk hambat pencarian awal. Dengan demikian, hari kelima temukan La Onus. Oleh sebab itu, Tabrakan Perahu Nelayan Sultra akhiri operasi SAR dengan duka.
Dampak dan Respons Pemerintah
Di sisi lain, tragedi ini soroti keselamatan maritim di Sultra. Selain itu, Gubernur Sultra Ali Mazi perintahkan peningkatan patroli Polairud. Untuk itu, nelayan lokal minta pemasangan pelampu dan radar di perahu. Dengan demikian, Tabrakan Perahu Nelayan Sultra jadi pelajaran untuk perbaikan infrastruktur.
Pencegahan Kecelakaan Laut
Kemudian, tips pencegahan: periksa cuaca sebelum berlayar, gunakan pelampu dan peluit. Selain itu, kapal tongkang wajib pelan saat dekat perahu nelayan. Untuk itu, nelayan ikuti pelatihan keselamatan SAR. Dengan demikian, kurangi risiko kecelakaan serupa.
Kesimpulan
Tabrakan Perahu Nelayan Sultra tewaskan dua orang di perairan Muna. Oleh karena itu, Muhtari selamat, tapi La Rone dan La Onus tewas. Dengan demikian, tingkatkan keselamatan maritim untuk lindungi nelayan. Pantau perkembangan Basarnas Kendari!
