Berita Internasional

Esther Ouwehand Blouse Palestina: Kontroversi di DPR Belanda

Esther Ouwehand Blouse Palestina
0 0
Read Time:2 Minute, 28 Second

polres-serkot.id – Anggota DPR Belanda Esther Ouwehand memicu kontroversi dengan Esther Ouwehand blouse Palestina, mengenakan pakaian berwarna merah, hijau, putih, dan hitam—mirip bendera Palestina—saat debat anggaran nasional pada 18 September 2025. Ketua DPR Martin Bosma meminta Ouwehand ganti baju, sebut pakaiannya langgar netralitas parlemen, menurut Al Jazeera. Ouwehand, pemimpin Partij voor de Dieren (PvdD), akhirnya ganti ke motif semangka—simbol solidaritas Palestina—dan lanjutkan pidato. Untuk itu, artikel ini sajikan kronologi, reaksi, dan konteks Esther Ouwehand blouse Palestina di 2025.

Kronologi Insiden di DPR Belanda

Ouwehand berpidato di debat anggaran saat Bosma bereaksi: “Saya keberatan Anda pakai bendera ini,” lapor NRC. Ouwehand balas: “Aturan tak larang blouse merah, hijau, putih, hitam.” Selain itu, ia tekankan solidaritas untuk Gaza: “Kami bela kelompok rentan yang tak bisa bela diri.” Dengan demikian, Ouwehand tolak ganti baju awalnya, tapi akhirnya tinggalkan ruangan sebentar. Ia kembali dengan kemeja merah muda bintik hitam dan celana hijau—motif semangka, simbol Palestina sejak larangan bendera 1967 oleh Israel. Akibatnya, ia lanjutkan moti tanpa gangguan lebih lanjut.

Reaksi Bosma dan Anggota DPR

Bosma, dari PVV, tegaskan netralitas parlemen: “Pernyataan politik via pakaian rusak netralitas,” kata Volkskrant. FvD-leider Lidewij de Vos setuju, ingatkan kasus anggota FvD dikeluarkan karena shirt anti-aborsi. Sebagai contox, aturan ini konsisten diterapkan. Namun, PvdD anggap permintaan ini bungkam solidaritas Gaza. Ouwehand bilang: “Saya ingin kontribusi tanpa ganti baju, tapi jika harus, saya pergi.” Dengan demikian, Esther Ouwehand blouse Palestina soroti ketegangan politik di Belanda.

Simbolisme Bendera Palestina dan Semangka

Esther Ouwehand blouse Palestina bukan kebetulan; PvdD vokal dukung gencatan senjata Gaza, menurut situs resmi PvdD. Semangka jadi simbol perlawanan sejak 1967, ketika Israel larang bendera Palestina pasca-Perang Enam Hari. Selain itu, Ouwehand pakai outfit semangka di Prinsjesdag 2025 untuk soroti Gaza. Sebagai contoh, simbol ini sampaikan solidaritas halus di tengah aturan ketat. Akibatnya, Esther Ouwehand blouse Palestina jadi pernyataan politik kuat.

Dampak dan Respons Publik

Insiden Esther Ouwehand blouse Palestina viral di X, dengan #OuwehandPalestina trending pada 19 September 2025. Pendukung PvdD puji keberaniannya, sementara kritikus sebut langgar netralitas. NRC sebut ini “politik via pakaian,” mirip kasus FvD sebelumnya. Untuk itu, Bosma tegaskan aturan netralitas berlaku untuk semua. Namun, Ouwehand lanjutkan advokasi Gaza lewat pidato. Dengan demikian, insiden ini picu diskusi kebebasan berekspresi di parlemen Belanda.

Konteks Konflik Israel-Palestina di Belanda

Belanda dukung Palestina via bantuan kemanusiaan, tapi debat domestik memanas sejak Oktober 2023. PvdD kritik Israel atas Gaza, sementara PVV (Bosma) pro-Israel. Selain itu, demonstrasi pro-Palestina di Amsterdam catat 100+ aksi sejak 2024. Sebagai contoh, Prinsjesdag 2025 jadi panggung Ouwehand soroti “genosida Gaza” via outfit semangka. Akibatnya, Esther Ouwehand blouse Palestina simbolkan perjuangan politik di tengah polarisasi.

Kesimpulan: Makna di Balik Kontroversi

Esther Ouwehand blouse Palestina tunjukkan batas kebebasan berekspresi di parlemen, sekaligus perkuat suara pro-Palestina. Ouwehand selesaikan moti, dan PvdD rencanakan aksi lanjutan untuk Gaza. Untuk itu, insiden ini jadi pengingat pentingnya dialog netral di tengah konflik global. Pantau perkembangan di Al Jazeera atau NRC untuk update.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27