0 0
Berita Internasional

Kim Jong Un Uji Rudal Antarbenua: Langkah Strategis Korut 2025

Kim Jong Un uji rudal antarbenua
0 0
Read Time:2 Minute, 34 Second

polres-serkot.idKim Jong Un uji rudal antarbenua pada 8 September 2025 mengejutkan dunia. Pemimpin Korea Utara ini secara langsung mengawasi uji coba mesin rudal balistik antarbenua (ICBM), menunjukkan ambisi Pyongyang untuk memperkuat kekuatan militernya. Oleh karena itu, langkah ini memicu kekhawatiran di tengah ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea. Artikel ini mengulas teknologi uji coba, konteks strategis, dan dampaknya terhadap stabilitas regional.

Kim Jong Un Uji Rudal Antarbenua: Inovasi Teknologi

Pada 8 September 2025, Kim Jong Un memantau uji coba mesin berbahan bakar padat di fasilitas Badan Rudal Korea Utara. Menurut Korean Central News Agency (KCNA), mesin ini menggunakan serat karbon dan menghasilkan daya dorong tinggi. Dengan demikian, uji coba ini menandai kemajuan signifikan untuk rudal ICBM seperti Hwasong-20. Selain itu, foto-foto menunjukkan Kim mengamati nyala api merah horizontal melalui teropong. Kim memuji hasil ini sebagai terobosan besar. Untuk itu, uji coba ini memperkuat posisi Korut sebagai ancaman militer global. AFP

Keunggulan Rudal Berbahan Bakar Padat

Kim Jong Un uji rudal antarbenua menonjolkan keunggulan teknologi bahan bakar padat. Berbeda dengan rudal berbahan bakar cair, teknologi ini memungkinkan Korut memobilisasi dan meluncurkan rudal dengan cepat. Selain itu, rudal ini sulit dideteksi musuh karena lebih mudah disembunyikan. Dengan kata lain, Korut meningkatkan kemampuan serangan mendadak. Kim menyebut teknologi ini sebagai “lompatan strategis” untuk kekuatan nuklir negaranya. Oleh sebab itu, uji coba ini menegaskan komitmen Pyongyang untuk mempertahankan arsenal militernya. Garuda TV

Konteks Geopolitik dan Aliansi Strategis

Sebelum uji coba, Kim menghadiri parade militer di Beijing bersama Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan demikian, acara ini menunjukkan aliansi erat Korut dengan dua kekuatan global tersebut. Selanjutnya, Kim Jong Un uji rudal antarbenua merespons latihan militer AS-Korea Selatan yang dianggap provokatif. Pyongyang menolak seruan denuklirisasi dari Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, menyebutnya “munafik.” Oleh karena itu, Kim menegaskan senjata nuklir sebagai jaminan “martabat dan kehormatan” negaranya. Detik.com

Dampak Kim Jong Un Uji Rudal Antarbenua pada Dunia

Uji coba ini memicu kecaman keras dari Jepang dan Korea Selatan. Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani menyoroti kemampuan rudal Korut menempuh jarak 7.000 km dalam 86 menit. Selain itu, beberapa analis menduga Rusia membantu teknologi Korut, terutama setelah laporan pengiriman 2.000 pasukan Korut ke Rusia untuk perang di Ukraina. Akibatnya, uji coba ini meningkatkan ketegangan dengan AS dan sekutunya. Dengan kata lain, dunia menyerukan sanksi baru untuk menekan Pyongyang. Kompas TV

Tantangan dan Peluang bagi Korea Utara

Meskipun menghadapi sanksi internasional, Korut memperkuat posisinya melalui uji coba ini. Dengan demikian, Kim Jong Un uji rudal antarbenua meningkatkan daya tawar Pyongyang dalam negosiasi geopolitik. Sementara itu, aliansi dengan Rusia dan China membantu Korut mengatasi tekanan ekonomi. Namun, eskalasi ini berisiko memicu konflik lebih lanjut. Oleh sebab itu, komunitas internasional perlu mencari solusi diplomatik untuk meredakan ketegangan.

Kesimpulan

Kim Jong Un uji rudal antarbenua pada 8 September 2025 mencerminkan ambisi Korea Utara untuk memperkuat posisi nuklirnya. Dengan mesin berbahan bakar padat, Korut meningkatkan ancaman militernya. Selain itu, dukungan dari Rusia dan China memperkuat langkah Pyongyang. Namun, tindakan ini memicu ketegangan global. Untuk itu, dunia harus mendorong dialog diplomatik guna menjaga perdamaian regional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %